Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Bapak/Ibu yang saya hormati dan Anak-anak yang Bapak banggakan. Semoga hari ini kita semua dalam keadaan sehat wal afiat dan tak kurang suatu apapun. Amiin Ya Rabbal Alamin...
Anak-anak yang soleh dan solehah, pada kesempatan yang baik ini Bapak ingin mengajak kalian semua untuk memahami materi muatan Bahasa Indonesia yang terdapat pada Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan. Oleh karena itu, marilah kita baca materi yang sudah Bapak siapkan berikut ini. Untuk link materi lengkapnya silakan klik di sini. Untuk link tagihan tugas hari ini berupa quiz, bisa kalian klik di sini. Link quiz akan bapak aktifkan setelah jam 09.00 WITA. Demikian anak-anak, selamat beraktivitas, jaga kondisi dan tetap semangat. selamat belajar....
Wassalam....
Muatan Bahasa Indonesia
1.
Informasi Penting
Suatu
teks memiliki informasi penting. Informasi penting dapat kita temukan dengan
membaca teks secara utuh. Kita juga dapat menemukan informasi penting
menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, da bagaimana. Dengan
membuat pertanyaan menggunakan kata tanya dan mencari jawabannya dari
pertanyaan tersebut, kita akan lebih mudah menemukan informasi penting.
Informasi
penting yang sudah kita temukan dapat kita sajikan dalam bentuk peta pikiran.
Peta pikiran membuat kita lebih mudah memahami dan mengingat informasi penting
dalam suatu bacaan atau teks.
2.
Peta Pikiran
Peta
pikiran atau mind mapping adalah suatu cara untuk mengorganisasikan dan
menyajikan konsep, ide, tugas, atau informasi lainnya dalam bentuk diagram.
Peta pikiran umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral
dalam bentuk kata kunci, gambar, dan warna sehingga suatu informasi dapat
dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Peta
pikiran dapat dibuat dengan menggunakan kata tanya. Kata tanya digunakan untuk
menemukan informasi penting yang terdapat dalam bacaan atau teks. Berikut
adalah kata tanya beserta fungsinya yang dapat digunakan untuk membuat peta
pikiran.
1.
Apa ---->
Kata tanya untuk menanyakan hal atau peristiwa yang terjadi.
2.
Siapa ---->
Kata tanya untuk menanyakan seseorang atau pelaku yang terlibat dalam suatu
peristiwa.
3.
Kapan ---->
Kata tanya untuk menanyakan waktu terjadinya suatu peristiwa.
4.
Dimana
----> Kata tanya untuk menanyakan tempat terjadinya suatu peristiwa.
5.
Mengapa
----> Kata tanya untuk menanyakan penyebab terjadinya suatu peristiwa.
6.
Bagaimana
----> Kata tanya untuk menanyakan cara atau proses terjadinya suatu peristiwa.
Contoh:
Perhatikan
teks berikut ini!
Tahukah kamu sejarah penyusunan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Soekarno? Teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia disusun oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo di rumah
Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Naskah tersebut disusun dengan cara
mengumpulkan ide dan juga mendiskusikannya terlebih dahulu.
Setelah susunan bahasa dalam nnaskah proklamasi
dianggap sudah runut dan bagus, naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik ditemani
oleh B. M. Diah. Awalnya naskah proklamasi yang sudah disepakati akan diketik
menggunakan mesin tik milik Laksamana Maeda menggunakan huruf kanji sehingga
Sayuti Melik meminjam mesin tik milik Konsulat Jerman.
Naskah proklamasi yang sudah diketik
ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia.
Selanjutnya, pada pagi hari dilakukan upacara proklamasi di halaman rumah
Soekarno, yaitu di Jalan Proklamasi No. 1 pukul 10.00 wib.
Sebelum
membuat peta pikirannya, langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menyusun
daftar pertanyaannya terlebih dahulu yang sesuai dengan teks diatas untuk
menemukan informasi pentingnya. Berikut daftar pertanyaannya.
·
Peristiwa
apakah yang terjadi pada teks di atas?
·
Siapakah tokoh
yang menyusun teks proklamasi?
·
Kapan
peristiwa tersebut terjadi?
·
Dimanakah
penyusunan teks proklamasi dilaksanakan?
·
Mengapa
peristiwa tersebut terjadi?
·
Bagaimanakah
cara menyusun teks proklamasi?
Setelah
menyusun daftar pertanyaan, mulailah mencari jawaban untuk menemukan informasi
penting pada teks tersebut. Selanjutnya susunlah jawaban ke dalam diagram
sehingga menjadi sebuah peta pikiran.
Maka akan
menjadi sebuah peta pikiran seperti di bawah ini.
3.
Kalimat Efektif
Kita dapat menuliskan kembali informasi penting
yang terdapat dalam suatu teks. Hal tersebut dapat memudahkanmu untuk mengingat
informasi yang sudah ditemukan dalam suatu teks. Akan tetapi, kita perlu
menuliskan kembali informasi tersebut menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat
yang memiliki susunan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang tercantum dalam PUEBI
dan terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK.
Ciri-ciri kalimat efektif:
·
Memiliki unsur
penting atau pokok (minimal unsur subjek dan predikat),
·
Menggunakan
struktur bahasa yang tepat,
·
Memenuhi
kaidah ejaan yang berlaku,
·
Menggunakan
pilihan kata (diksi) yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Contoh kalimat
efektif
Seluruh
bangsa Indonesia mempertahankan
kemerdekaan.
S P O
Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta
S
P O K
Unsur-unsur kalimat efektif
1.
S = Subjek
Subjek adalah
pelaku yang melakukan suatu perbuatan atau tindakan dalam sebuah kalimat.
Subjek biasanya berupa kata benda (orang, hewan, tumbuhan, benda).
Contoh:
Bung Tomo memimpin perlawanan rakyat Bandung.
Pelaku dalam
kalimat diatas adalah Bung Tomo. Jadi, Bung Tomo adalah subjek.
2.
P = Predikat
Predikat
adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan subjek dalam sebuah kalimat.
Contoh
Bung Tomo memimpin perlawanan rakyat Bandung.
Tindakan yang
dilakukan oleh pelaku pada kalimat di atas adalah memimpin. Jadi, memimpin
adalah predikat.
3.
O = Objek
Objek adalah
sesuatu yang dikenai tindakan oleh pelaku atau subjek dalam sebuah kalimat.
Contoh
Bung Tomo memimpin perlawanan rakyat Bandung.
Sesuatu yang
dikenai tindakan pada kalimat di atas adalah perlawanan rakyat Bandung. Jadi,
perlawanan rakyat Bandung adalah objek.
4.
K = Keterangan
Keterangan
adalah bagaimana, dimana, atau kapan peristiwa dalam kalimat tersebut terjadi.
Contoh
Bung Tomo melawan Sekutu dan NICA di Bandung.
Pada kalimat
di atas peristiwa tersebut dinyatakan terjadi di Bandung. Jadi, di Bandung
adalah keterangan (keterangan tempat).
Contoh lain
Proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal 17
Agustus 1945.
Pada kalimat
di atas peristiwa tersebut dinyatakan terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Jadi, pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah keterangan (keterangan waktu).
4.
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Sebelum kita mempelajari materi kata baku dan kata
tidak baku, bacalah terlebih dahulu teks berikut!
Amatilah teks di atas, terus perhatikan kata-kata
yang terdapat pada bacaan tersebut! Apakah kata-kata yang digunakan termasuk
kata baku? Iya, teks di atas telah menggunakan kata-kata baku dalam
penulisannya. Nah ... kira-kira apa itu kata baku? Kata yang seperti apa
disebut kata baku? Simak penjelasannya berikut.
Kata Baku adalah kata yang ditulis dan disusun sesuai dengan
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Informasi yang terdapat
dalam suatu teks sebaiknya dituliskan menggunakan kata baku. Perhatikan contoh
berikut!
pasti fotonya dikarangasem pk yaa.....
BalasHapusIya
BalasHapus